Skandal Lisensi Senjata Inggris: Hanya 30 dari 350 yang Ditangguhkan, Aktivis Murka
Skandal Lisensi Senjata Inggris: Hanya 30 dari 350 Ditangguhkan, Aktivis Murka
Sebuah skandal besar mengguncang Inggris setelah terungkap bahwa hanya 30 dari 350 lisensi senjata yang ditangguhkan setelah peninjauan keamanan. Hal ini memicu kemarahan di kalangan aktivis yang menyerukan tindakan tegas terhadap kepemilikan senjata.
Peninjauan tersebut dilakukan setelah penembakan massal di Plymouth pada Agustus 2021, yang menewaskan enam orang. Peninjauan ini bertujuan untuk mengidentifikasi individu yang tidak layak memiliki senjata api.
Namun, hasil peninjauan menunjukkan bahwa sebagian besar lisensi yang ditangguhkan terkait dengan masalah administratif, seperti kegagalan memperbarui dokumen. Hanya sedikit yang ditangguhkan karena alasan keamanan yang sebenarnya.
Aktivis mengkritik keras temuan ini, dengan alasan bahwa hal ini menunjukkan kelemahan dalam sistem lisensi senjata Inggris. Mereka menyerukan peninjauan yang lebih ketat dan pembatasan yang lebih ketat pada kepemilikan senjata.
Pemerintah Inggris telah membela peninjauan tersebut, dengan menyatakan bahwa hal itu dilakukan secara menyeluruh dan adil. Namun, mereka mengakui bahwa ada ruang untuk perbaikan dan berjanji untuk meninjau sistem lisensi senjata.
Skandal ini telah memicu perdebatan baru tentang kepemilikan senjata di Inggris. Aktivis menyerukan tindakan tegas, sementara pendukung hak senjata berpendapat bahwa pembatasan yang lebih ketat akan melanggar hak-hak warga negara yang taat hukum.